BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perang Dunia
II meletus
pada 1 September 1939, dan Amerika Serikat menyatakan mereka tidak ingin
terlibat. Sebagian besar warga Amerika merasa AS sebaiknya tetap netral. Jepang mengebom Pearl Harbor pada 7 Desember 1941. Akibatnya,
Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Blok Poros (Jerman, Jepang,
dan Italia). Amerika Serikat terlibat dalam
dua front, yaitu Front Pasifik melawan Jepang, dan Front Eropadan Afrika melawan Jerman dan Italia.
Keterlibatan amerika
serikat dalam perang dunia II, masyarakat pada saat itu Amerika sedang cemas
mengamati jalannya perang di Eropa, ketegangan semakin meningkat di Asia. Setelah
mengambil kesempatan untuk memperbaiki posisi strategi nya, Jepang dengan
percaya dirinya menyatakan bahawa mereka akan berkuasa di seluruh daratan
Pasifik. Negara dengan cepat melakukan mobilisasi rakyat dan seluruh kapasitas
industrinya. Pada tanggal 6 Januari 1942, Presiden Roosevelt mengumumkan target
produksi yang mengejutkan. Tahun itu ditargetkan harus selesai 60.000 pesawat,
45.000 tank, 20.000 meriam antipesawat, dan 18 juta ton pengiriman
niaga.seluruh kegiatan nasional yang meliputi pertanian, manufaktur,
pertambangan, perdagangan, tenaga kerja, investasi, komunikasi, bahkan
pendidikan dan kegiatan budaya berlangsung di bawah pengawasan baru yang
menyeluruh.
Tanggal 6 Agustus,
pesawat Amerika Serikat, Enola Gay
menjatuhkan bom atom ke kota Hiroshima. Tanggal 8 Agustus 1945, bom atom kedua
dijatuhkan kali ini di Nagasaki. Bangsa Amerika lega karena bom tersebut
mempercepat proses berakhirnya perang. Kesadaran akan daya hancurnya yang luar
biasa baru muncul kemudian. Tanggal 14 Agustus, Jepang menyetujui syarat –
syarat yang ditetapkan Postdam. Tanggal 2 September 1945, Jepang secara resmi
menyerah.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa Latar Belakang Amerika Terlibat Dalam Perang Dunia II ?
2.
Bagaimana Jalannya Perang Dunia II Yang Melibatkan Amerika ?
3.
Apa dan Bagaimana Dampak Perang Dunia II Bagi Amerika ?
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui
Latar Belakang Amerika Terlibat Dalam Perang Dunia II
2. Untuk Mengetahui
Jalannya Perang Dunia II Yang Melibatkan Amerika
3. Untuk Mengetahui
Apa dan Bagaimana Dampak Perang Dunia II Bagi Amerika
1.4 Manfaat
Untuk
mengetahui dan memahami peristiwa perang dunia II yang melibatkan Amerika
didalamnya, jalannya perang dunia II sampai berakhir dan dampaknya bagi Amerika
Serikat setelah terjadinya perang dunia II tersebut .
BAB
2 PEMBAHASAN
2.1 Latar Belakang Penyebab Amerika Terlibat Perang Dunia II
Pengeboman Pearl Harbour oleh
Jepang, pada tanggal 8 desember 1941 telah membawa Amerika kepada perang dunia
ke II di daerah pasifik. Pengeboman ini dilakukan. kala itu angkatan laut
Jepang menyerang markas AL Amerika secara tiba-tiba di Hawai. Dampak serangan
ini rusak dan tenggelamnya kurang lebih 20 buah kapal tempur Amerika, 188
pesawat terbang rusak dan 2.403 korban jiwa. Dipihak Jepang hanya kehilangan 55
buah pesawat tempur dari 441 pesawat yang dipakai.
Pada 26 November 1941 angkatan yang
terdiri atas enam kapal induk diperintah oleh wakil laksamana Chaichi Naguma.
Jepang meninggalkan Teluk Hitokappu di Kepulauan Kuril dan meuju Pearl Habour
tanpa melakukan hubungan radio langsung. Pada tanggal 7 Desember 1941, kapal
terbang angkatan tersebut mengebom semua pangkalan militer Amerika Serikat di
Kepulauan Hawai. Hampir semua kapal terbang Amerika Serikat dimusnahkan di atas
tanah, hanya beberapa pejuang berhasil lolos dan bertempur. 12 kapal perang dan
kapal lain ditenggelamkan atau rusak, 188 kapal terbang dimusnahkan, 155 telah
rusak dan 2.403 orang Amerika kehilangan nyawanya. Kapal perang SS Arizona
diledakkan dan tenggelam menyebabkan 1.100 orang kehilangan nyawa.
Tembakan Amerika pertama dilepaskan
pada perang dunia II dan korban pertama serangan Pearl Habor sebenarnya terjadi
saat USS Ward menyerang dan meneggelamkan kapal selam kerdil Jepang. Kapal
induk Jepang yang terlibat dalam serangan tersebut adalah : Akagi, Hiryu, Kaga,
Shokaku, Shoryu, Zuikoku semuanya memiliki sejumlah 441 kapal terbang, termasuk
pejuang, pengebom-torpedo, pengebom penyelam dan Fighter-bombers. Dari semuanya
29 musnah dalam pertempuran. Kapal terbang menyerang dalam dua gelombang dan
Nagumo memutuskan untuk membatalkan serangan ketiga untuk mundur.
Strategi yang digunakan angkatan Jepang berlayar ke arah Pearl Harbour tanpa pemberitahuan sampai saat-saat terakhir. Tujuan serangan Pearl Habour adalah melumpuhkan Angkatan Laut Amerika di Pasifik, walaupun untuk sementara. Jepang telah terlibat dalam perperangan dengan Cina selama beberapa tahun dan telah merampas Manchuria beberapa tahun sebelumnya. Rancangan untuk serangan Pearl Harbor untuk menyokong kelanjuta ketentaraan lanjut bermulai padda jaanuari 1941, dan latihan untuk misi berlangsung pada pertengahan tahun saat proyek ini dianggap layak.
Strategi yang digunakan angkatan Jepang berlayar ke arah Pearl Harbour tanpa pemberitahuan sampai saat-saat terakhir. Tujuan serangan Pearl Habour adalah melumpuhkan Angkatan Laut Amerika di Pasifik, walaupun untuk sementara. Jepang telah terlibat dalam perperangan dengan Cina selama beberapa tahun dan telah merampas Manchuria beberapa tahun sebelumnya. Rancangan untuk serangan Pearl Harbor untuk menyokong kelanjuta ketentaraan lanjut bermulai padda jaanuari 1941, dan latihan untuk misi berlangsung pada pertengahan tahun saat proyek ini dianggap layak.
Sebagian dari rancangan Jepang untuk
serangan ini termasuk memutuskan perundingan dengan Amerika sebelum serangan
tersebut. Duta dari kedutaan Jepang di Washington, termasuk wakil istimewa
Kurusu Saburu telah mengadakan perbincangan lanjut dengan departemen negara
mengenai reaksi Amerika terhadap pergerakan Jepang ke Indo-cina pada musim
panas. Serangan ke atas Pearl Harbor merupakan malapetaka strategis bagi
Jepang. Salah satu tujuan Jepang adalah untuk memusnahkan tiga kaapal induk
Amerika yang diletakan di Pasifik, tetapi tiada ketika serangan terjadi
Enterprise dalam perjalanan pulang, Lexington telah berlayar keluar beberapa
hari sebelumnya,dan saratoga berada di San Diego selepas pengubah-suaian di
Galangan angkatan laut Puget sound.
Presiden F.D Roosevelt
menandatangani Deklarasi perang terhadap Jepang pada hari berikutnya selepas
serangan. Kemungkinan yang paling penting, serangan Peearl Haarbor bertindak
sebagai katalisator yang menggerakkan sebuah negara untuk bertindak serta merta
yang tidak mungkin dapat dilakukan oleh perkara lain. Dalam waktu semalam saja,
ia menyatukan seluruh Amerika dengan tujuan berperang dan memenagkan peperangan
dengan Jepang, dan kemungkinan mendorong kedudukan penyerahan tanpa syarat yang
ditekankan oleh pihak sekutu.
Pada tanggal 8 Desember 1941 Kongres
Amerika serikat menyatakan perang atas Jepang. Pemerintah Amerika serikat
meneruskan pengerahan tentara dan mulai beralih kepada ekonomi perang.
Permasalahan tekhnis adalah kenapa Jerman Nazi menyatakan perang atas AS pada
11 Desember 1941 sejurus selepas serangan Jepang. Hitler tidak perlu
melakukannya di bawah syarat blok poros, tetapi tetap melakukannya. Ini pasti
menggandakan kemarahan penduduk Amerika dan membenarkan Amerika untuk
memberikan bantuannya kepada Britania Raya. Meskipun berhasil menenggelamkan
kapal induk Amerika, tidak membantu Jepang dalam jangka panjang. Karena
serangan tersebut membuat Amerika terlibat penuh dalam perang dunia Ke II,
mendorong kekalahan blok poros sedunia.saat mendengar bahwa serangan Jepang
atas Pearl Harbour akhirnya yang membuat pihak Amerika terlibat dalam perang dunia ke II.
2.2 Proses
Jalannya Perang Dunia II
Negara dengan
cepat melakukan mobilisasi rakyat dan seluruh kapasitas industrinya. Pada
tanggal 6 Januari 1942, Presiden Roosevelt mengumumkan target produksi yang
mengejutkan. Tahun itu ditargetkan harus selesai 60.000 pesawat, 45.000 tank,
20.000 meriam antipesawat, dan 18 juta ton pengiriman niaga.seluruh kegiatan
nasional yang meliputi pertanian, manufaktur, pertambangan, perdagangan, tenaga
kerja, investasi, komunikasi, bahkan pendidikan dan kegiatan budaya berlangsung
di bawah pengawasan baru yang menyeluruh. Negara mengumpulkan uang dalam jumlah
besar dan menciptakan industri baru untuk produksi kapal, kendaraan lapis baja,
dan pesawat secara massal. Perekrutan juga berlangsung. Di bawah serangkaian
peraturan wajib militer, Amerika Serikat menjadikan angkatan bersenjatanya
punya berkekuatan total 15.100.000. Pada akhir 1943, sekitar 65 juta pria dan
wanita menjadi tentara atau bekerja di bidang yang berhubungan dengan perang.
Serangan ke
Amerika Serikat melumpuhkan daya tarik kaum isolasionis dan mobilisasi militer
pun bisa dilakukan yang cepat. Namun, akibat serangan Pearl Harbour dan
ketakutan akan kegiatan spionase Asia, Amerika juga melakukan tindakan
antitoleransi yaitu menawan orang – orang Amerika keturunan Jepang. Pada bulan
Februari 1942, hampir 120.000 orang Jepang – Amerika yang tinggal di California
dipindahkan dari rumah mereka dan ditahan di 10 kamp sementara yang kondisinya
buruk dan dipagari kawat berduri. Mereka kemudian dipindahkan ke luar kota –
kota terpencil di bagian Barat Daya. Hampir 63 persen warga Jepang – Amerika
adalah Nisei, lahir di Amerika, dan dengan sendirinya adalah warga Negara
Amerika Serikat. Tidak ada bukti kegiatan spionase yang bisa dimunculkan.
Bahkan, warga keturunan Jepang – Amerika dari Hawaii dan daratan Amerika
Serikat lainnya ikut bertempur dengan gagah berani dalam dua satuan infanteri
di Italia. Yang lainnya bertugas sebagai penerjemah di Pasifik. Pada tahun
1983, pemerintah Amerika Serikat mengakui adanya ketidakadilan dalam penahanan
tersebut dengan memberikan santunan terbatas kepada orang Jepang – Amerika kala
itu yang masih hidup.
Tak lama setelah
Amerika Serikat ikut berperang, Sekutu barat memutuskan untuk memusatkan upaya
militer mereka di Eropa, di mana pusat kekuatan musuh berada, sementara wilayah
Pasifik dinomorduakan. Pada musim semi dan panas tahun 1942, tentara Inggris
bisa menahan masuknya Jerman ke Mesir dan menekan Jenderal Jerman Erwin Rommel
untuk mundur ke Libya sehingga lenyaplah ancaman Terusan Suez, yang
menhubungkan Laut Tengah dan Laut Merah.
Tanggal 7
November 1942, tentara Amerika mendarat di Afrika utara jajahan Perancis, dan
setelah pertempuran habis – habisan, berhasil menimpakan kekalahan besar kepada
tentara Italia dan Jerman. Tahun 1942 juga merupakan titik balik di Medan
Tempur Timur, dimana Uni Soviet dengan kerugian luar biasa berhasil
menghentikan invasi Nazi di gerbang Leningrad dan Moskow serta dapat
mengalahkan pasukan Jerman di Stalingrad.
Pada bulan Juli
1943, pasukan Inggris dan Amerika menduduki Sisilia dan akhir musim panas,
pesisir selatan Laut Tengah dibersihkan dari kekuatan Fasis. Pasukan Sekutu
mendarat di Italia dan meskipun pemerintah Italia menyerah tanpa syarat,
pertempuran melawan tentara Nazi di Italia berlangsung sengit dan berlarut –
larut. Kota Roma tidak bebas hingga tanggal 4 Juni 1944. Sementara pertempuran
masih berlangsung di Italia, pasukan Sekutu melakukan serbuan udara terhadap
jalur kereta, pabrik – pabrik, penyimpanan senjata Jerman serta pesediaan
minyak Jerman di Ploesti, Rumania.
Pada akhir 1943,
tentara Sekutu setelah melakukan perdebatan panjang mengenai strategi,
memutuskan untuk membuka medan tempur Barat untuk memaksa Jerman mengalihkan
lebih banyak tentaranya dari medan tempur Rusia. Jenderal Amerika Serikat,
Dwight D. Eisenhower ditunjuk sebagai Panglima tertinggi Sekutu di Eropa.
Setelah melalui persiapan luar biasa, pada tanggal 6 Juni 1944 rombongan
pertama invasi tentara Amerika Serikat, Inggris dan Kanada yang dilindungi
angkatan udara yang hebat, mendarat di pantai Normandia di utara Perancis.
Dengan pendirian benteng di pantai setelah terjadi pertempuran sengit, makn
banyak tentara yang masuk dan banyak satuan tentara Jerman yang ditangkap
setelah terkepung oleh gerakan capit kepiting. Tentara Sekutu mulai bergerak
melintasi Perancis menuju Jerman.tanggal 25 Agustus 1944 Paris berhasil
dibebaskan. Di perbatasan Jerman, tentara Sekutu dihadang oleh perlawanan keras
, namun tentara Jerman berhasil maju ke Jerman dari arah barat. Tentara Jerman
bertekuk lutut di hadapan tentara Rusia bagian timur. Tanggal 8 Mei 1945, semua
kekuatan angkatan darat, laut, dan udara Third Reich yang tersisa menyerah.
Sementara itu,
tentara Amerika Serikat bergerak maju di Pasifik. Walau pasukan Amerika Serikat
dipaksa menyerah di Filipina pada awal 1942, tentara Sekutu menyerang pada
bulan – bulan berikutnya. Pada bulan April, Jenderal James Doolittle memimpin
pasukan pengebom Amerika Serikat menyerang Tokyo. Secara militer serangan ini
berdampak kecil, namun dengan adanya serangan tersebut memberikan dorongan
psikologi yang besar terhadap rakyat. Dalam pertempuran Laut karang yang
merupakan pertempuran laut pertama di mana seluruh pertarungan dilakukan oleh
pesawat yang lepas landas dari kapal induk. Angkatan laut Jepang menderita
kerugian besar sehingga mereka terpaksa membatalkan ide untuk menyerbu
Australia. Pertempuran Midway di tengah – tengah Samudra Pasifik menjadi titik
balik bagi Sekutu, dimana tentara Jepang untuk pertama kali kalah besar. Jepang
kehilangan empat kapal induk sehingga langkahnya menyeberangi Pasifik tengah
terhenti.
Pertempuran lain
– lain juga menyumbang kesuksesan Sekutu. Guadalcanal, sebuah kemenangan yang
menentukan untuk Amerika Serikat, manandai aksi ofensif pertama Amerika Serikat
di Pasifik selama dua tahun berikutnya, pasukan Amerika dan australia yang
mencari jalan untuk bergerak ke arah utara kepulauan Pasifik, berhasil
menguasai Kepulauan Solomon, Gilbert, Marshall, Mariana, dan Bonin melalui
serangan amfibi.
Perang di
Pasifik terus berlanjut setelah Jerman menyerah, dan pertempuran – pertempuran
pamungkas di Pasifik terhitung paling dasyat. Pada awal Juni 1944, Pertempuran
Laut Filipina meluluhlantakan Angkatan Laut Jepang, memaksa Perdana Menteri
Jepang Tojo mundur dari jabatannya. Jenderal Douglas MacArthur yang dua tahun
sebelumnya dengan enggan meninggalkan Filipina agar tidak ditangkap Jepang.
Mereka datang kembali untuk melancarkan Angkatan Laut Amerika Serikat.
Pertempuran Teluk Leyte berakhir dengan kekalahan Angkatan Laut Jepang dan
mengembalikan kendali perairan Filipina ke tangan Sekutu.
Pada bulan
Februari 1945, tentara Amerika Serikat telah mengambil alih Manila. Amerika
Serikat mengincar Pulau Iwo Jima di Kepulaun Bonin, yang terletak di tengah –
tengah antara Kepulauan Mariana dan Jepang. Namun, Japang tetap bersikukuh
mempertahankan pulau tersebut dengan memanfaatkan pulau tersebut dengan
memanfaatkan gua – gua alami dana dataran berkarang. Pengeboman Amerika Serikat
mendapat perlawanan keras Jepang di darat dan serangan bunuh diri kamikaze di udara. Pasukan Amerika
Serikat merebut pulau tersebut pda pertengahan Maret, namun harus kehilangan
6.000 nyawa marinirnya, sementara itu hampir seluruh tentara Jepang tewas.
Sejak saat itu Amerika Serikat memulai serangan udara besar – besaran ke
pelabuhan dan bandara di Jepang. Dari Mei hingga Agustus, Angkatan Udara ke –
20 melancarkan gelombang serangan ke pulau Jepang. Kepala pemerintahan Amerika
Serikat, Inggris, dan Soviet bertemu di Postdam, sebuah daerah di pinggir kota
Berlin, mulai 17 Juli hingga 2 Agustus 1945 untuk membahas operasi melawan
Jepang, kesepakatan damai di Eropa, dan kebijakan untuk masa depan Jerman.
Konferensi
tersebut sepakat untuk membantu pendidikan ulang bagi generasi Jerman yang
dibesarkan dalam ajaran Nazisme dan menetapkan prinsip – prinsip umum untuk
pembangunan kembali kehidupan politik yang demokratis di negara tersebut. Para
anggota konferensi juga membahas klaim perbaikan yang dibebankan kepada Jerman,
dan bersepakat untuk mengadili para pemimpin Nazi yang dituduh melkukan
kejahatan terhadap kemanusiaan, serta dan membantu memindahkan lahan industri
dan properti yang dilakukan Uni Soviet. Namun, klaim Soviet yang sudah diajukan
di Yalta, untuk perbaikan sebesar $10 miliar tetap menjadi kontroversi.
Sehari menjelang
Konferensi Postdam mulai, sebuah bom atom diledakkan di Alamogordo, New Mexico.
Peristiwa ini menandai titik puncak riset intensif selama tiga tahun di
sejumlah laboratorium di seluruh penjuru Amerika Serikat yang dikenal dengan
nama Proyek Manhattan ( The Manhattan Project ). Presiden Truman, yang
memperhitungkan bahwa bom atom bisa memaksa Jepang menyerah lebih cepat dengan
jumlah korban lebih sedikit dibandingkan invasi darat, memerintahkan penggunaan
bom tersebut bila Jepang tidak menyerah juga hingga tanggal 3 Agustus. Sekutu
mengumumkan Deklarasi Postdam pada tanggal 26 Juli, menjanjikan tidak akan
mengahncurkan atau memperbudak Jepang bila mereka menyerah. Namun, bila tidak
Jepang akan menjumpai kehancuran total.
Sebuah komite
yang terdiri dari pejabat militer, pejabat politik, serta ilmuwan Amerika
Serikat mempertimbangkan sasaran senjata baru tersebut. Truman telah menuliskan
bahwa hanya instalasi militer yang boleh diserang. Menteri Perang Henry L.
Stimson, misalnya sukses berargumentasi bahwa Kyoto, ibukota kuno Jepang dan
tempat penyimpanan sejumlah besar kekayaan Negara dan agama, tidak dijadikan
sasaran. Hiroshima, pusat industry perang dan operasi militer, akhirnya
terpilih.
Tanggal 6
Agustus, pesawat Amerika Serikat, Enola
Gay menjatuhkan bom atom ke kota Hiroshima. Tanggal 8 Agustus 1945, bom
atom kedua dijatuhkan kali ini di Nagasaki. Bangsa Amerika lega karena bom tersebut
mempercepat proses berakhirnya perang. Kesadaran akan daya hancurnya yang luar
biasa baru muncul kemudian. Tanggal 14 Agustus, Jepang menyetujui syarat –
syarat yang ditetapkan Postdam. Tanggal 2 September 1945, Jepang secara resmi
menyerah. Pada bulan November 1945 di Nurenberg, Jerman, pengadilan pidana para
pemimpin Nazi yang diusulkan di Postdam berlangsung. Di hadapan para juri
terkemuka dari Inggris, Perancis. Uni Soviet dan Amerika Serikat para pemimpin
Nazi ini tak hanya didakwa merencanakan dan mengobarkan peran, tetapi juga
melanggar hukum perang dan kemanusiaan dengan genosida yang sistematis, yang
dikenal dengan Holocaust, terhadap Yahudi Eropa dan kelompok – kelompok
lainnya. Pengadilan berlangsung lebih dari 10 bulan dan menghasilkan vonis
bersalah terhadap seluruh terdakwa, kecuali tiga orang.
Salah satu
keputusan paling jauh jangkauannya mengenai bentuk dunia pascaperang terjadi
pada tanggal 25 April 1945, menjelang berakhirnya perang di Eropa, walau
konflik masih berkecamuk di Pasifik. Perwakilan dari 50 negara bertemu di San
Francisco, California untuk mendirikan kerangka kerja PBB. Konstitusi yang
mereka rancang menggambarkan garis besar organisasi dunia di mana perbedaan –
perbedaan internasional dapat dibicarakan secara damai, serta adanya tekad
bersama memerangi kelaparan dan penyakit. Sangat berbeda dengan penolakannya
terhadap keanggotaan Amerika Serikat di Liga Bangsa – Bangsa setelah Perang
Dunia I, Senat Amerika Serikat langsung meratifikasi Piagam PBB dengan suara 89
berbanding 2. Langkah ini memastikan akhir semangat menutup diri sebagai elemen
dominan kebijakan luar negeri Amerika dan memberi isyarat kepada dunia bahwa
Amerika Serikat beniat mengambil peran penting dalam urusan internasional.
Umumnya dapat dikatakan
bahwa peperangan dimulai saat Jerman menginvasi Polandia pada tanggal 1 September 1939, dan
berakhir pada tanggal 14 Agustus 1945 pada saat Jepang menyerah kepada tentara Amerika
Serikat. Secara resmi PD II berakhir ketika Jepang menandatangani dokumen Japanese Instrument of Surrender di atas kapal USS Missouri pada tanggal 2 September 1945, 6 tahun
setelah perang dimulai.
2.3 Dampak
Perang Dunia II Bagi Amerika
2.3.1 Bidang Politik
Kemenangan pihak sekutu (Inggris, Perancis, Amerika Serikat,
dan Uni Soviet) dalam mengakhiri Perang Dunia II tidak terlepas dari peran
Amerika Serikat dalam memberikan bantuan (perlengkapan, tentara,dan
persenjataan) yang mampu mempercepat berakhirnya perang dengan kemenangan di
tangan Sekutu. Perang Dunia II telah menghancurkan hegemoni negara-negara besar
seperti Inggris, Perancis, Spanyol, dan Portugis yang sudah berabad-abad
memegang kendali kekuasaan di berbagai belahan dunia.
Muncul masalah baru yaitu adanya pertentangan kepentingan
dan persaingan perebutan hegemoni antara negara anggota sekutu dalam usaha
untuk menjadi negara yang paling berpengaruh dan berkuasa di dunia hingga
melahirkan dua negara adikuasa (kekuatan raksasa) yaitu Amerika Serikat (kuat
secara material) dan Uni Soviet (kuat secara psikologis) yang mengambil alih
hegemoni tersebut. Uni Soviet dan Amerika Serikat saling berlomba menanamkan
penagruhnya pada negra lain dengan berbagai cara sehinga dampaknya
negara-negara di dunia terbagi menjadi 2 dimana negara-negara Eropa Timur,
Jerman Timur dan beberapa negara Asia seperti Cina, Korea Utara, Kamboja, Laos
dan Vietnam berada dibawah pengaruh Uni Soviet yang selanjutnya dikenal dengan
Blok Timur. Sementara negara-negara Eropa Barat dan banyak negara di Asia,
Afrika, dan Amerika Latin berada dibawah kekuasaan Amerika Serikat yang
selanjutnya dikenal dengan Blok Barat.
Kedua negara adikuasa tersebut memiliki ideologi yang
berlawanan dimana Amerika Serikat dengan ideologi Liberalis-Kapitalis (paham
yang mengutamakan kemerdekaan individu sebagai pangkal dari kebaikan hidup)
sementara Uni Soviet dengan ideologi Sosialis-Komunis(paham yang menghendaki
suatu masyarakat disusun secara kolektif agar menjadi masyarakat yang bahagia).
Sistem politik dan ekonomi internasional mengalami polarisasi yaitu liberalisme
versus sosialisme-komunisme .Munculnya politik memecah belah dimana terjadi
perpecahan dari berbagai negara sebagai dampak dari persaingan pengaruh dua
negara adikuasa tersebut, seperti negara Jerman, Korea, dan Vietnam(Indo Cina)
berdasarkan ideologi liberal dan sosialis-komunis.
Dibentuklah pakta pertahanan untuk saling mengimbangi
kekuatan lawan dimana Amerika Serikat membentuk NATO (North Atlantic Treaty
Organization) atau Organisasi Pertahanan Atlantik Utara sementara Uni Soviet
membentuk Pakta Warsawa(1955) dengan anggota Uni Soviet, Albania, Bulgaria,
Cekoslowakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia, dan Rumania. Berdirinya pakta
pertahanan memunculkan rasa saling curiga dan perlombaan persenjatan antara
kedua belah pihak sehingga menimbulkan Perang Dingin.
2.3.2 Dampak Ekonomi
Perang
Dunia 2 menghancurkan perekonomian negara - negara di dunia kecuali Amerika
Serikat. Amerika Serikat menjadi pusat kekayaan dan kreditur dari seluruh
Dunia. Amerika Serikat memanfaatkan keadaan dimana banyak negara
yang membutuhkan bantuan ekonomi untuk memperbaiki negaranya (dengan menanamkan
pengaruhnya) jika tidak maka negara-negara tersebut akan masuk dalam pengaruh
kekuasaan ideologi komunis Uni Soviet. Maka Amerika tampil sebagai negara
kreditor bagi negara-negara di luar pengaruh Uni Soviet. Dengan bantuan
tersebut selanjutnya mampu membuat kedudukan Amerika menjadi kuat sebab ia
berhasil menciptakan ketergantungan negara peminjam pada Amerika. Amerika
Serikat akhirnya mengeluarkan beberapa program untuk membangun kembali
perekonomian dunia, seperti:
a. Marshall Plan merupakan program untuk membantu perekonomian negara-negara Eropa Barat. Program ini disetujui dalam konfrensi Paris 1947 dan pemberian bantuan ini diakhiri pada tahun 1951. Sebuah negara dapat memperoleh bantuan ini dengan memenuhi kesepakatan sebagai berikut.
1)
Amerika Serikat akan memberikan pinjaman jangka panjang kepada negara-negara
Eropa Barat untuk membangun kembali perekonomiannya.
2)
Sebagai imbalan negara peminjam diwajibkan :
a. Berusaha menstabilkan keuangan masing-masing negara dan
melaksanakan anggaran pendapatan yang berimbang.
b.Mengurangi penghalang-penghalang yang menghambat kelancaran
perdagangan antara negara-negara peminjam.
c. Mencegah terjadinya inflasi.
d. Menempatkan perekonomian negara masing-masing negara atas
dasar sendi-sendi perekonomian yang sehat.
e. Memberikan bahan-bahan yang diperlukan Amerika Serikat untuk
kepentingan pertahanan.
f. Meningkatkan persenjataan masing-masing negara untuk kepentingan pertahanan.
f. Meningkatkan persenjataan masing-masing negara untuk kepentingan pertahanan.
3)
Bantuan akan dihentikan apabila di negara peminjam terjadi pergantian kekuasaan
yang mengakibatkan negara tersebut melaksanakan paham komunis.
Dengan Marshall Plan maka tertanamlah dasar-dasar
terbentuknya kerjasama yang erat antara negara-negara Eropa Barat dalam pembangunan
perekonomiannya. Sejak tahun 1951 maka Amerika Serikat lebih mengutamakan
konsolidasi pertahanan terhadap kemungkinan meluasnya paham komunis.
b.
Doctrine Truman merupakan kebijakan untuk membantu secara khusus negara Yunani
dan Turki dengan maksud membendung kedua negara tersebut dari pengaruh komunis
dan Uni Soviet serta memerangi pemberontakan yang dilancarkan
gerilyawan-gerilyawan komunis dalam negeri.
c.
Point Four Program merupakan program bantuan dalam bentuk perlengkapan ekonomi
kepada negara-negara berkembang. Serta bantuan militer yang diberikan pada
negara-negara berkembang khususnya Asia.
d.
Colombo Plan merupakan program kerjasama bagi pembangunan ekonomi di Asia
Selatan dan Asia Tenggara. Program yang dicetuskan di Colombo 1951 dengan
peserta pertama negara-negara persemakmuran Inggris yang selanjutnya diikuti
Amerika Serikat, Jepang, dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya.
2.3.3 Bidang Sosial
Semakin kuatnya kedudukan golongan cerdik pandai (para
ilmuwan)
Munculnya gerakan sosial untuk membantu memulihkan kesejahteraan rakyat yang porak-poranda akibat perang dengan mendirikan lembaga internasional untuk memelihara perdamaian dunia. Hal ini terwujud dengan berdirinya Perserikatan Bangsa-bangsa (United Nations).
Munculnya gerakan sosial untuk membantu memulihkan kesejahteraan rakyat yang porak-poranda akibat perang dengan mendirikan lembaga internasional untuk memelihara perdamaian dunia. Hal ini terwujud dengan berdirinya Perserikatan Bangsa-bangsa (United Nations).
Amerika Serikat membentuk badan guna menghindari jatuhnya
korban lebih banyak dengan nama United Nations Relief Rehabilitation
Administration (UNRRA). Tugas pokok badan ini adalah meringankan penderitaan
dan memulihkan daya produksi rakyat yang tinggal di daerah bekas pendudukan
Jerman. Bantuan yang diberikan berupa makanan, pakaian, bibit tanaman, hewan
ternak, alat-alat perindustrian, dan rumah sakit. UNRRA (satu bagian dari PBB)
dibubarkan sebab tugas untuk memberikan bantuan pembangunan kembali negara
Eropa telah dilaksanakan oleh European Reconstructions Plan atau yang dikenal
dengan Marshall Plan.
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengeboman Pearl
Harbour oleh Jepang, pada tanggal 8 desember 1941 telah membawa Amerika kepada
perang dunia ke II di daerah pasifik. Pengeboman ini dilakukan. kala itu
angkatan laut Jepang menyerang markas AL Amerika secara tiba-tiba di Hawai. Sehingga membuet keterlibatan
amerika serikat dalam perang dunia II, masyarakat pada saat itu Amerika sedang
cemas mengamati jalannya perang di Eropa, ketegangan semakin meningkat di Asia.
Setelah mengambil kesempatan untuk memperbaiki posisi strategi nya, Jepang
dengan percaya dirinya menyatakan bahawa mereka akan berkuasa di seluruh
daratan Pasifik. Negara dengan cepat melakukan mobilisasi rakyat dan seluruh
kapasitas industrinya. Pada tanggal 6 Januari 1942, Presiden Roosevelt
mengumumkan target produksi yang mengejutkan. Tahun itu ditargetkan harus
selesai 60.000 pesawat, 45.000 tank, 20.000 meriam antipesawat, dan 18 juta ton
pengiriman niaga.seluruh kegiatan nasional yang meliputi pertanian, manufaktur,
pertambangan, perdagangan, tenaga kerja, investasi, komunikasi, bahkan
pendidikan dan kegiatan budaya berlangsung di bawah pengawasan baru yang
menyeluruh.
Tanggal 6 Agustus,
pesawat Amerika Serikat, Enola Gay
menjatuhkan bom atom ke kota Hiroshima. Tanggal 8 Agustus 1945, bom atom kedua
dijatuhkan kali ini di Nagasaki. Bangsa Amerika lega karena bom tersebut
mempercepat proses berakhirnya perang. Kesadaran akan daya hancurnya yang luar
biasa baru muncul kemudian. Tanggal 14 Agustus, Jepang menyetujui syarat –
syarat yang ditetapkan Postdam. Tanggal 2 September 1945, Jepang secara resmi
menyerah.
3.2 Saran
Kepada para pembaca hendaknya tidak
hanya mengacu pada makalah ini, dan dimohon kritik dan saran didalam makalah
ini , karena didalam makalah ini masih banyak kekurangan.
Daftar Pustaka
Chodjim,Achmad.
Makrifat dan Makna Kehidupan. PT. Serambi Ilmu Semesta Jakarta.2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar